Menteri AHY saat membuka secara daring Simposium Nasional Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria) pada Jumat (31/08/2024).
Menteri AHY saat membuka secara daring Simposium Nasional Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria) pada Jumat (31/08/2024).

EKABAR.ID – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), yang berada di bawah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), sedang didorong untuk bertransformasi menjadi politeknik.
Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan dorongan ini saat membuka secara daring Simposium Nasional Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria) pada Jumat (31/08/2024).
Dalam sambutannya, Menteri AHY menegaskan pentingnya STPN untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitas guna meningkatkan kualitas lulusan.
Transformasi ini, menurutnya, tidak hanya akan memperkuat mutu pendidikan di STPN, tetapi juga akan menciptakan efek positif yang lebih luas bagi Kementerian ATR/BPN, terutama dalam mempercepat pelaksanaan program strategis di sektor pertanahan dan tata ruang.

Baca Juga: Tinjau Embung hingga Sumbu Kebangsaan, AHY Dampingin Presiden dan Wapres Berkeliling IKN

“Transformasi menjadi politeknik akan memungkinkan STPN untuk menawarkan program pendidikan yang lebih aplikatif, serta fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan vokasional. Ini sangat penting dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dengan lulusan yang kompeten, profesional, berwawasan kebangsaan, dan berkarakter,” kata AHY.
Simposium Nasional yang digelar di STPN Yogyakarta, Sleman ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang. Beliau menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian ATR/BPN dan KAPTI-Agraria dengan kementerian/lembaga terkait, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk memastikan lulusan STPN siap menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian ATR/BPN.
“Jika koordinasi ini berjalan baik, STPN bisa menjadi sekolah favorit di Indonesia, dengan lulusan yang siap pakai, terutama sebagai juru ukur. Harapan kami, lulusan STPN dapat langsung menjadi CPNS dan dalam dua tahun diangkat menjadi PNS,” ujar Junimart Girsang.
Ketua Umum KAPTI-Agraria, Andi Tenri Abeng, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung proses transformasi STPN menjadi politeknik. “Kami sangat peduli dengan keberlanjutan STPN agar bisa kembali menjadi jalur rekrutmen ikatan dinas,” ungkapnya.

Baca Juga: Konsolidasi Tanah Vertikal Pertama di Indonesia: Warga Palmerah Jakarta Barat Menikmati Kehidupan Lebih Sehat

Simposium ini mengangkat tema “Sinergi KAPTI-Agraria dalam Mendukung Transformasi STPN Menjadi Politeknik Agraria dan Rekrutmen Jalur Ikatan Dinas”. Acara ini juga menghadirkan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek, Muhamad Fajar Subkhan, dan Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Keuangan Negara STAN, Agus Bandiyono, sebagai narasumber.
Hadir pula sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama dari Kementerian ATR/BPN, anggota KAPTI-Agraria, Ketua STPN beserta para taruna, serta perwakilan dari Kemendikbud Ristek dan PKN STAN.(**)