Selain belajar membaca, para peserta juga diajak memahami makna ayat-ayat suci. Dengan demikian, mereka tidak hanya bisa melafalkan, tetapi juga menghayati pesan moral dalam Al-Qur’an.
Kegiatan berjalan lancar dan tertib, menciptakan suasana penuh kekeluargaan di antara WBP dan pengajar. Para peserta diberi kesempatan membaca secara bergiliran dan dibimbing dengan sabar.
Menurut David, pembinaan spiritual seperti ini sangat efektif untuk membentuk karakter positif. WBP diajak mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan memperkuat iman.
Program keagamaan ini menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas Curup tidak hanya berfokus pada disiplin. Namun juga menyentuh aspek moral dan spiritual.
“Harapan kami, setelah bebas nanti, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Melalui pembinaan keagamaan yang rutin dan terarah, Lapas Curup berkomitmen menciptakan lingkungan pembinaan yang religius, damai, dan p.enuh nilai kemanusiaan.
