BACA JUGA: Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Rejang Lebong Capai 30 Persen, Jadi Program Prioritas PDM 2022–2027

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kolaborasi antara Komisi X DPR RI dan Kementerian Kebudayaan RI bertujuan menghadirkan seni tradisi ke tengah masyarakat, khususnya generasi muda yang kini hidup di tengah era digital. Menurutnya, keberadaan kegiatan seperti ini menjadi strategi penting dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal.
“Kabupaten Rejang Lebong memiliki kekayaan budaya yang khas dan penuh daya saing. Setiap gerak dalam tari tradisinya mencerminkan identitas sosial, struktur nilai, serta kedisiplinan kolektif masyarakatnya. Karena itu, kegiatan seperti ini perlu terus dilaksanakan sebagai bagian dari strategi pelestarian sekaligus penguatan jati diri bangsa melalui jalur budaya,” ungkapnya.
Sebagai wakil rakyat yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda, dan olahraga, Dewi Coryati menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan keberlangsungan budaya Bengkulu di kancah nasional maupun internasional.
“Mari bersama-sama kita jadikan budaya bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga kekuatan masa depan,” tutupnya.
Festival ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat bahwa budaya tidak hanya untuk dikenang, tetapi untuk terus dihidupkan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Dengan tema “Semarak Budaya”, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa tari tradisional masih memiliki tempat yang kuat di hati masyarakat dan menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter bangsa.***