Kerusuhan ini dipicu aksi penyerangan massa terkait kesalahpahaman antar pelajar yang melibatkan sekelompok siswa SMA Negeri 1 Elelim. Bentrokan kemudian meluas hingga menyebabkan sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo. Puluhan bangunan terbakar, di antaranya ruko, kos-kosan, rumah dinas Pemkab Yalimo, kantor dinas, serta fasilitas TNI-Polri. Belasan kendaraan roda dua dan roda empat juga hangus.

 

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menambahkan, sejumlah aparat juga menjadi korban serangan.

 

“Beberapa anggota kami mengalami luka, di antaranya Briptu Fitrah H. Naing terkena lemparan batu di wajah, Briptu Muh Aksa Almuthadin terkena panah di kepala, serta seorang prajurit TNI bernama Charles mengalami luka di bagian belakang kepala,” ungkapnya.

 

Hingga Selasa malam, aparat keamanan masih berjaga di sekitar Pospol Elelim dan Mapolres Yalimo. Jaringan listrik padam serta kebakaran di sejumlah titik yang belum terkendali. Evakuasi terhadap warga pendatang yang masih bersembunyi di rumah maupun ruko belum dapat dilakukan.