Dalam kesempatan ini, Wamen ATR/BPN menegaskan komitmen Kementerian ATR/BPN untuk menghadirkan rencana tata ruang yang terintegrasi dari tingkat nasional hingga daerah. Menurutnya, tata ruang yang jelas dan terukur akan menjadi landasan utama dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Wamen menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan. Kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat diyakini akan mempercepat realisasi pembangunan.

Dengan adanya rencana tata ruang yang matang, proyek infrastruktur di Pulau Enggano dan normalisasi Pelabuhan Pulau Baai diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Tidak hanya itu, keberhasilan pembangunan dua kawasan strategis ini juga diyakini akan meningkatkan daya tarik investasi di Bengkulu. Peningkatan arus barang, transportasi laut yang lebih lancar, dan akses yang lebih mudah akan membuka peluang besar bagi pengembangan sektor perikanan, pariwisata, hingga industri logistik di masa mendatang.

Rakor ini sekaligus menjadi bukti bahwa pemerintah serius mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar. Pulau Enggano, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pulau terisolasi di Bengkulu, akan mendapatkan perhatian lebih agar konektivitas dan kualitas hidup masyarakatnya terus meningkat.

Dalam kesempatan itu, Kantor Pertanahan Kota Bengkulu mengajak mendukung Kantor Pertanahan Kota Bengkulu untuk Menuju WBK dan WBBM dengan Ttidak memberi Tip/Imbalan dalam bentuk apapun kepada petugas kami di luar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015. ***